Nama : Yuliana Zahra
NIM : 061.01.01.14
Tugas Computer
First
day I help baby out
Ini adalah pengalaman dimana saya
mampu meneteskan air mata untuk hal yang menurut saya tidak sama sekali mungkin
dapat saya lakukan .Tepatnya tanggal 21 november 2015,pengalaman terbaik itu
saya alami beberapa bulan yang lalu dimana ketika saat itu saya sedang
menjalakan tugas kampus sebagai mahasiswa kebidanan di BPM Ibu Bidan Ningsih R.
Usman.AMkeb di Tangerang selatan.
Hari pertama saya mendapatkan dinas
di pagi hari yaitu dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang,saya dan bersama teman
satu Sift ku selvia haryati,mendapatkan tugas pertama sebagai bidan di klinik itu,banyak
kebahagian yang terpancar dari raut wajah teman satu perjuanganku ini,begitu
pula tak dapat saya bohongi kalau sebenrnya saya juga merasakan hal yang sama
dengan temanku, pagi ini saya dan selvi hanya di temani oleh seorang bidan
senior yang merupakan kepercayan bu Ningsih, yaitu ibu dini, kami akrab sekali
menyebutnya dengan bu Din, budin sangat baik budin ingin sekali kami
cepat-cepat bisa, budin tidak pernah meragukan kami lagi untuk melakukan
tidakan apa saja,hal itu yang membuat kami semakin semangat ditambah pagi ini begitu banyak pasien yang
hilih berdatangan untuk mendapatakan pelayanan di klinik kami.
Banyak pasien yang ingin ber
KB,imunisasi dan pemeriksaan kehamilan,namun saat itu kami sempat putus asa
karna di pagi itu tidak ada seorang pun ibu hamil yang datang untuk bersalin di
BPM waktu itu namun tetap rasa semngat trus menggebu untuk hari pertama ini,
jam pun terus berganti kini jarum jam mengarah di titik 01:42 diamana kamipun
bergegas brsiap untuk pulang, karena memang saat itu saya dan temanku benar-benar merasa lapar yang
sangat luar biasa :D.
Tetapi ternyata ketika saya dan
teman saya ini sedang bersiap siap bu Din memamnggil kami untuk segera keruang
pemeriksaan,dan ternyata disitu kami mendapatkan seorang wanita yang tengah
ingin berbaring di meja pemeriksaan,bu dini meminta temanku untuk mengecek tekanan darah wanita hamil ini, sementra setelah itu bu dini memintaku untuk membawa pasien ini
keruang bersaling,mungkin saat itu saya bener bener merasa gemetaran, berserta
bingung,”apa yang harus saya lakuakn
setelah saya membawa ibu ini ke ruang persalinan, akan kah saya memeriksanya
atau hanya mendampingnya saja, karna memang saat itu suami dan keluarganya tidak terlihat oleh mataku, dengan muka
bingung ahirnya saya mencoba melakukan
sesuatu meskipun saya sangat bener bener belum yakin apakah memang seharusnya
aku melakukanya.
Perlahan saya yakin dan ahirnya saya mulai memegang perut ibu, saya terus
merabanya mencari dan merasakan apa saja yang telah terjangkau oleh tangan saya,
ini adalah hal pertama untuk memegang perut seorang wanita hamil tanpa
didampingi seorang dosen ataupun pengawas tidak seperti saat ujian yang mungkin
saya akan salah jika melakukan suatu hal tanpa prosedurnya, mungkin disini
sedikit berbeda mungkin disinilah hak saya untuk melakukan sesuatu atau yang
lebih jelasnya this is my patient so semampu manakah saya bisa merawat pasien saya ini, saat itu perut ibu terasa kencang dan keras saat saya pegang, memang ini adalah bukan
hal pertama yang aku alamai, maeskipun bukan hal yang pertama tapi tetap saya meraasakan
gugup yang luar biasa, bagaimana mungkin tidak, meskipun ini bukan pengalaman
pertama, tapi ini adalah hal pertama untuku melihat dan memegang perut seorang wanita yang akan
melahirkan seorang bayi detik itu pun juga.
Ditengah kefokusan saya yang sedang
memeriksa perut ibu, terdeger bu dini memanggil, temanku yang saat itu sedang
mempersiapkan alat alat dan bayu bayi juga menyuruhku untuk menemui bu dini,
sesampainya saya didepan bu din, bu din
memerintahku untuk melakukan PD yaitu pemerisaan dalam. Dalam hati langsung
saja ber istighfar “Ya Allah apa lagi ini” saya bener bener mati rasa saat itu
saya benar benar takut, tak yakin apakah saya bisa atau tidak. Tapi yang pasti
sudah begitu jelas di wajah ku ini terpancar kebingungan, hal itu yang membuat
bu din menepuk pundakku yang perlahan mulai berbalik arah dan membisikan
sesuatu untukku sambil tersenyum “belajar ya biar tau” saya hanya membalas
dengan angguakan kepala saja.
Suasana
mulai tegang, saya pun harus segera melakukan apa yang disuruh bu din, saya
mulai menggunakan sarung tangan dan saya pun memulainya dengan memegang tangan
ibu dan meminta izin bahwa saya akan melakukan pemiriksan dalam yang akan
dilakukan melalui lubang vaginanya, dan meminta persetujuan dari ibu dan alhamdulilah
ibu pun mempercayai saya, dengan beberapa kali saya mengulang ulang basmalah
dalam hati dengan rasa takut dan gugup ahirnya aku pun bisa menjalakna perintah
bu din, lagi lagi ini adalah hal yang pertama dalam hidupku. Detik terus
berganti proses persalinan pun semakin, keadanpun semakin tegang jerit ibu
sumulai membuatku merinding,seakan akupun mersakan kesakitan yang dirakan ibu
saat itu.
Proses persalinan berjalan lancar
dengan doa dan kekuatan ibu ahirnya telah keluar seorang bayi mungil dan tampan
yang berjenis kelamin laki laki, tak bisa dibohongi saya benar benar merasakan
suatu hal yang sangat luar biasa dalam hidupku saat itu,tanpa disadari
airmatapun ikut terjatuh, mungkin hal yang saya rasakan juga saat itu dirasakan
oleh temanku selvia,karna sudah jelas dari raut wajahnya yang sedikit akan
mulai menangis sama halnya dengan diriku,dan semntara bu din hanya tersenyum
geli menatap ke arah ku dan juga selvi.Ahirnya persalinan dan hari bersejarah
itupun berahir,namun keindahan dan pengalamnya tak mudah untuk dilupakan
meskipun pada ahirnya hal seperti itu memang akan sering dilakukan oleh seorang
bidan , bahkan sudah menjadi tanggung jawab seorang bidan,namun indahnya hal
pertama itulah pengalaman yang tak ternilai.Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar