Minggu, 21 Februari 2016





Nama : Yuliana Zahra
NIM   : 061.01.01.14
Tugas Computer


First day I help baby out



            Ini adalah pengalaman dimana saya mampu meneteskan air mata untuk hal yang menurut saya tidak sama sekali mungkin dapat saya lakukan .Tepatnya tanggal 21 november 2015,pengalaman terbaik itu saya alami beberapa bulan yang lalu dimana ketika saat itu saya sedang menjalakan tugas kampus sebagai mahasiswa kebidanan di BPM Ibu Bidan Ningsih R. Usman.AMkeb di Tangerang selatan.
            Hari pertama saya mendapatkan dinas di pagi hari yaitu dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang,saya dan bersama teman satu Sift ku selvia haryati,mendapatkan tugas pertama sebagai bidan di klinik itu,banyak kebahagian yang terpancar dari raut wajah teman satu perjuanganku ini,begitu pula tak dapat saya bohongi kalau sebenrnya saya juga merasakan hal yang sama dengan temanku, pagi ini saya dan selvi hanya di temani oleh seorang bidan senior yang merupakan kepercayan bu Ningsih, yaitu ibu dini, kami akrab sekali menyebutnya dengan bu Din, budin sangat baik budin ingin sekali kami cepat-cepat bisa, budin tidak pernah meragukan kami lagi untuk melakukan tidakan apa saja,hal itu yang membuat kami semakin semangat ditambah pagi ini begitu banyak pasien yang hilih berdatangan untuk mendapatakan pelayanan di klinik kami.

      Banyak pasien yang ingin ber KB,imunisasi dan pemeriksaan kehamilan,namun saat itu kami sempat putus asa karna di pagi itu tidak ada seorang pun ibu hamil yang datang untuk bersalin di BPM waktu itu namun tetap rasa semngat trus menggebu untuk hari pertama ini, jam pun terus berganti kini jarum jam mengarah di titik 01:42 diamana kamipun bergegas brsiap untuk pulang, karena memang saat itu saya  dan temanku benar-benar merasa lapar yang sangat luar biasa :D.           
            Tetapi ternyata ketika saya dan teman saya ini sedang bersiap siap  bu Din memamnggil kami untuk segera keruang pemeriksaan,dan ternyata disitu kami mendapatkan seorang wanita yang tengah ingin berbaring di meja pemeriksaan,bu dini meminta temanku  untuk mengecek tekanan darah wanita hamil ini, sementra setelah itu  bu dini memintaku untuk membawa pasien ini keruang bersaling,mungkin saat itu saya bener bener merasa gemetaran, berserta bingung,”apa yang harus saya  lakuakn setelah saya membawa ibu ini ke ruang persalinan, akan kah saya memeriksanya atau hanya mendampingnya saja, karna memang saat itu suami dan keluarganya  tidak terlihat oleh mataku, dengan muka bingung ahirnya saya  mencoba melakukan sesuatu meskipun saya sangat bener bener belum yakin apakah memang seharusnya aku melakukanya.
            Perlahan saya yakin dan ahirnya  saya  mulai memegang perut ibu, saya terus merabanya mencari dan merasakan apa saja yang telah terjangkau oleh tangan saya, ini adalah hal pertama untuk memegang perut seorang wanita hamil tanpa didampingi seorang dosen ataupun pengawas tidak seperti saat ujian yang mungkin saya akan salah jika melakukan suatu hal tanpa prosedurnya, mungkin disini sedikit berbeda mungkin disinilah hak saya untuk melakukan sesuatu atau yang lebih jelasnya this is my patient so semampu manakah saya  bisa merawat pasien saya ini, saat itu perut ibu  terasa kencang dan  keras saat saya pegang, memang ini adalah bukan hal pertama yang aku alamai, maeskipun bukan hal yang pertama tapi tetap saya meraasakan gugup yang luar biasa, bagaimana mungkin tidak, meskipun ini bukan pengalaman pertama, tapi ini adalah hal pertama untuku melihat  dan memegang perut seorang wanita yang akan melahirkan seorang bayi detik itu pun juga.
            Ditengah kefokusan saya yang sedang memeriksa perut ibu, terdeger bu dini memanggil, temanku yang saat itu sedang mempersiapkan alat alat dan bayu bayi juga menyuruhku untuk menemui bu dini, sesampainya saya  didepan bu din, bu din memerintahku untuk melakukan PD yaitu pemerisaan dalam. Dalam hati langsung saja ber istighfar “Ya Allah apa lagi ini” saya bener bener mati rasa saat itu saya benar benar takut, tak yakin apakah saya bisa atau tidak. Tapi yang pasti sudah begitu jelas di wajah ku ini terpancar kebingungan, hal itu yang membuat bu din menepuk pundakku yang perlahan mulai berbalik arah dan membisikan sesuatu untukku sambil tersenyum “belajar ya biar tau” saya hanya membalas dengan angguakan kepala saja.
Suasana mulai tegang, saya pun harus segera melakukan apa yang disuruh bu din, saya mulai menggunakan sarung tangan dan saya pun memulainya dengan memegang tangan ibu dan meminta izin bahwa saya akan melakukan pemiriksan dalam yang akan dilakukan melalui lubang vaginanya, dan meminta persetujuan dari ibu dan alhamdulilah ibu pun mempercayai saya, dengan beberapa kali saya mengulang ulang basmalah dalam hati dengan rasa takut dan gugup ahirnya aku pun bisa menjalakna perintah bu din, lagi lagi ini adalah hal yang pertama dalam hidupku. Detik terus berganti proses persalinan pun semakin, keadanpun semakin tegang jerit ibu sumulai membuatku merinding,seakan akupun mersakan kesakitan yang dirakan ibu saat itu.
            Proses persalinan berjalan lancar dengan doa dan kekuatan ibu ahirnya telah keluar seorang bayi mungil dan tampan yang berjenis kelamin laki laki, tak bisa dibohongi saya benar benar merasakan suatu hal yang sangat luar biasa dalam hidupku saat itu,tanpa disadari airmatapun ikut terjatuh, mungkin hal yang saya rasakan juga saat itu dirasakan oleh temanku selvia,karna sudah jelas dari raut wajahnya yang sedikit akan mulai menangis sama halnya dengan diriku,dan semntara bu din hanya tersenyum geli menatap ke arah ku dan juga selvi.Ahirnya persalinan dan hari bersejarah itupun berahir,namun keindahan dan pengalamnya tak mudah untuk dilupakan meskipun pada ahirnya hal seperti itu memang akan sering dilakukan oleh seorang bidan , bahkan sudah menjadi tanggung jawab seorang bidan,namun indahnya hal pertama itulah pengalaman yang tak ternilai.Terimakasih